Sosialisasi MBAH DIRJO RESIK di Acara Pertemuan Rutin PKK Kelurahan Cokrodiningratan

Pada hari Selasa, 15 Agustus 2023 di Aula Kelurahan Cokrodiningratan diadakan acara Pertemuan Rutin PKK Kelurahan Cokrodiningratan. Acara Pertemuan Rutin PKK Kelurahan Cokrodiningratan ini dihadiri oleh Lurah Cokrodiningratan, jajaran Pengurus Kelurahan Cokrodiningratan dari Ketua TP PKK Kelurahan Cokrodiningratan, Sekretaris, Bendahara, Pokja I sd Pokja IV serta Ketua PKK RW se Cokrodiningratan.
Acara diisi oleh Paparan Ketua PKK Kelurahan Cokrodiningratan, Vita Kumalasari, SSi., M.Eng.
Dalam paparannya, Ketua PKK Kelurahan Cokrodiningratan menyampaikan bahwa Mengapa sampah perlu dipilah dan diolah karena sampah organik yang bercampur dengan sampah jenis lain akan menyebabkan polusi udara (bau menyengat.
Sampah Organik dan Anorganik dapat memiliki nilai ekonomis apabila diolah lebih lanjut, sampah anorganik dan B3 yang sulit terurai dan berbahaya dapat menyebabkan polusi tanah apabila dibuang sembarang.

Produksi Sampah Kota Yogyakarta akhir Desember 2022, berada di kisaran 300 ton/hr.
Melalui Gerakan Zero Sampah Anorganik (GZSA) yang dilakukan oleh masyarakat Kota Yogyakarta melalui Bank Sampah dari bulan Januari hingga Juni 2023, volume sampah yang dibuang ke Piyungan turun 85 ton/hr menjadi 215 ton/hr.
Darurat sampah di Kota Yogyakarta dan DIY ini terjadi karena Kapasitas TPA Piyungan yang saat ini hanya mampu menerima 100 ton/hr.
Padahal ada 215 ton/hr yang masih perlu penanganan sehingga masih ada 115 ton/hr yang perlu penanganan. Pemerintah Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kulonprogo agar bisa diizinkan membuang sampahnya ke TPA Banyuroto, Sentolo, Kulonprogo. Sebanyak 15 ton/hr diizinkan untuk bisa dibuang ke TPA Banyuroto Kulon Progo, sehingga masih ada pekerjaan rumah 100 ton/hr yang perlu mendapatkan perhatian.

Oleh sebab itu Gerakan Zero Sampah Anorganik perlu ditingkatkan lagi melalui Gerakan MBAH DIRJO RESIK (Mengolah Limbah dan Sampah Organik melalui Biopori ala Jogja serta Mengumpulkan Residu Plastik). Gerakan MBAH DIRJO RESIK mengenal 3 jenis Biopori yang direkomendasikan yaitu: Biopori Reguler dengan kapasitas 0,4 kg/hr; Biopori Jumbo dengan kapasitas 3,2 kg/hr; Biopori Darurat dengan kapasitas 16 kg/hr.