Meriahnya Perayaan Upacara Adat Kirab Budaya Saparan  1.000 Apem dan Lemper Cokrodiningratan

Pada hari Minggu, 10 September 2023 bertempat di Lapangan Babrik (Lapangan Baru), RW 11, Gondolayu, Kampung Cokrokusuman Kelurahan Cokrodiningratan Kemantren Jetis Kota Yogyakarta, warga menggelar Upacara Adat Kirab Budaya Saparan 1.000 Apem dan Lemper. Acara yang diselenggarakan dengan dukungan anggaran dari Kelurahan Cokrodiningratan ini mengundang Pejabat Walikota Yogyakarta, Perwakilan Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Mantri Pamong Praja Jetis, Lurah Cokrodiningratan, Kepala KUA Jetis, Kapolsek Jetis, Danramil Jetis, Kepala Kampung Cokrokusuman dan jajaran Ketua RW dan RT se Cokrokusuman serta Tokoh Masyarakat dan Tokoh Lintas Agama se Kelurahan Cokrodiningratan.


Dalam sambutannya Ketua Panitia Kegiatan Upacara Adat Kirab Budaya Saparan 1.000 Apem dan Lemper, Dwi Nuryanto, S.P. menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tahunan di wilayah Gondolayu, Kampung Cokrokusuman, Kelurahan Cokrodiningratan, Kemantren Jetis Kota Yogyakarta sebagai bentuk rasa syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas karunia dan nikmat yang diberikan berupa Sedekah Apem, Lemper dan lainnya.
Acara Kirab Saparan ini menampilkan potensi-potensi dari kelompok kreatifitas dan seni yang ada di wilayah Cokrodiningratan yang diikuti oleh 26 Kelompok dengan total jumlah peseta 800 orang. Tujuan dari diselenggarakannya acara ini adalah dalam rangka nguri-nguri budaya yang sangat adiluhung dan kaya filosofi dan makna dengan harapan para generasi muda bisa belajar tentang arti kebersamaan, tepo sliro, guyub rukun dan saling menghormati dalam perbedaan untuk mendatangkan Rahmat dari Sang Pencipta.


Pejabat Walikota Yogyakarta, Bp. Singgih Raharjo, S.H., M.Ed. menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat membanggakan. Ditengah pengaruh budaya luar negeri, masyarakat Cokrodiningratan terus berupaya melestarikan budaya dan mendukung pariwisata Yogyakarta. Hal ini terlihat dari partisipasi aktif keberadaan hotel-hotel yang ikut mendukung event budaya sore ini. Filosofi Apem mempunyai arti saling memaafkan antar sesama. Filosofi Lemper sendiri yang memiliki tekstur lengket/raket memiliki harapan hubungan keluarga maupun persaudaraan akan semakin erat tanpa memandang Ras, Suku, Agama, Etnis dan Golongan. Dengan filososfi serta simbol Apem dan Lemper inilah akan tercipta masyarakat yang saling tepo sliro, saling maaf memaafkan dengan selalu menjaga persatuan dan kesatuan sehingga tidak terjadi konflik atau perpecahan. Kondisi inilah yang akan menurunkan Rahmat dari Allah SWT, sehingga balak maupun bencana tidak diturunkan kepada kita semua.


Kirab budaya yang diberangkatkan sekitar jam 16.00 WIB ini mengambil Start Lapangan Babrik (Baru) RW 11 keluar Gapura Gondolayu Lor, Jalan Jenderal Sudirman, Perempatan Tugu, Jalan Diponegoro, Jalan Asem Gede, Jalan Pakuningratan, Jalan AM Sangaji, Perempatan Tugu, Jalan Jenderal Sudirman masuk Gapura Gondolayu RW 11, finish di Lapangan Babrik.