Syawalan dan Halal Bi Halal TP PKK Kelurahan Cokrodiningratan 1445 H

Cokrodiningratan - Pada hari Minggu, 5 Mei 2024 atau 26 Syawal 1445 H bertempat di Aula Kelurahan Cokrodiningratan diadakan kegiatan Syawalan dan Halal Bi Halal TP PKK Kelurahan Cokrodiningratan 1445 H. Acara yang dipimpin langsung oleh Ketua TP PKK Kelurahan Cokrodiningratan, Vita Kumlasari, S.Si., M.Eng., ini juga dihadiri oleh Lurah Cokrodiningratan, Andityo Bagus Baskoro, ST., M.Eng., dan jajaran pengurus serta anggota TP PKK Kelurahan Cokrodiningratan.

Lurah Cokrodiningratan, Andityo Bagus Baskoro, ST., M.Eng., dalam sambutannya menyampaikan Taqoballahu Minna Wa Minkum..Taqaballahu Ya Karim..Minal Aidzin Wal Faidzin..Mohon Maaf Lahir dan Batin..Mohon agar bisa dimaafkan atas segala khilaf dan salah, baik dalam perkataan maupun perbuatan, yang mungkin telah menyinggung perasaan dan kepentingan Ibu-Ibu sekalian. Kosong-kosong njih, Ibu-ibu. Selain menyampaikan permohonan maafnya, Lurah Cokrodiningratan juga menyampaikan terkait permasalahan sampah yang dalam beberapa minggu ini menjadi perdebatan di kalangan masyarakat. Bahwa dengan ditutupnya TPA Piyungan per 1 Mei 2024, Kota Yogyakarta beserta Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman dituntut untuk bisa mengatasi permasalahan sampahnya masing-masing. Mengingat luas wilayah Kota Yogyakarta yang terbatas, keberadaan Tempat Pengolahan Sampah mutlak diperlukan. Pemkota Yogyakarta mencoba untuk memaksimalkan keberadaan TPS Nitikan I dan menyusul TPS Nitikan II serta TPS Karangmiri yang nantinya akan mampu mengolah sampah menjadi kompos dan produk RDF. Oleh sebab itu masyarakat Cokrodiningratan diharapkan untuk bijak terkait sampah. Melalui Gerakan Zero Sampah Anorganik dan Gerakan Mbah Dirjo masyarakat Kota Yogyakarta diharapkan agar mau memilah sampah dari rumah, mengolah sampah organik dan menabung sampah anorganik di Bank Sampah serta membuang Residu ke TPS DLH yang sangat terbatas jam operasionalnya

Setelah itu Ketua TP PKK Kelurahan Cokrodiningratan, Vita Kumalasari, S.Si., M.Eng., menyampaikan sambutannya. Dalam sambutannya, Ketua TP PKK Kelurahan Cokrodiningratan mengingatkan setelah permasalahan sampah, di wilayah Kelurahan Cokrodiningratan ada juga permasalahan yang tidak kalah pentingnya yaitu stunting. Hasil dari kegiatan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita di wilayah Kemantren Jetis yang dilaksanakan oleh Puskesmas Jetis Triwulan I yang dipaparkan saat Lokakarya Mini Lintas Sektor terkait Stunting, ditemukan bahwa Angka Stunting di Kelurahan Cokrodiningratan mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan 2 Kelurahan lainnya yaitu Kelurahan Gowongan dan Kelurahan Bumijo.

Oleh sebab itu untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan intervensi sensitif yang dilakukan oleh para pemangku wilayah lintas sektor yang memegang peran 70% dibandingkan 30% intervensi spesifik yang dilakukan oleh sektor kesehatan. Intervensi sensitif yang dilakukan adalah sebagai berikut:
  1. Menyediakan dan memastikan akses pada air bersih
  2. Menyediakan dan memastikan akses pada sanitasi
  3. Melakukan fortifikasi bahan pangan
  4. Menyediakan akses pada pelayanan kesehata dan Keluarga Berencana
  5. Menyediakan Jaminan Kesehatan Nasional
  6. Menyediakan Jaminan Persalinan
  7. 
Memberikan pendidikan pengasuhan kepada para orang tua
  8. Memberikan pendidikan Anak Usia Dini secara Universal
  9. Memberikan pendidikan Gizi kepada masyarakat
10. Memberikan edukasi Kesehatan Reproduksi dan Gizi kepada remaja
11. Menyediakan bantuan dan jaminan sosial bagi keluarga miskin
12. Meningkatkan ketahanan pangan dan gizi keluarga