COKRO JUARA! Pelatihan Pembuatan Kompos Metode Biopori Hari ke-1 Untuk FBS Cokrodiningratan

Cokrodiningratan - Senin, 6 Mei 2024 bertempat di Pendopo Kelurahan Cokrodiningratan, Kelurahan Cokrodiningratan menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Pembuatan Kompos melalui Pengelolaan Sampah Organik Skala Rumah Tangga dengan Metode Biopori bagi Forum Bank Sampah Cokrodiningratan. Kegiatan pelatihan yang bersumber dari anggaran Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Dana Keistimewaan (DAIS) tahun 2024 ini menghadirkan 2 orang narasumber dari Forum Bank Sampah Kota Yogyakarta. Acara yang dipimpin langsung oleh Lurah Cokrodiningratan ini melibatkan 27 orang peserta pelatihan dari Forum Bank Sampah se-Kelurahan Cokrodiningratan.

Lurah Cokrodiningratan, Andityo Bagus Baskoro, ST., M.Eng., dalam sambutannya masih dalam suasana Syawal menyampaikan Taqoballahu Minna Wa Minkum..Taqaballahu Ya Karim..Minal Aidzin Wal Faidzin..Mohon Maaf Lahir dan Batin..Mohon agar bisa dimaafkan atas segala salah dan khilaf, baik dalam tutur kata maupun perbuatan, yang mungkin telah menyinggung perasaan dan kepentingan Bapak/Ibu sekalian. Lurah Cokrodiningratan menyampaikan bahwa pertemuan kali ini dan 11 hari kedepan akan dilaksanakan secara marathon dari tanggal 6 sd 18 Mei 2024 di wilayah Kelurahan Cokrodiningratan berupa Pelatihan Pembuatan Kompos dengan Metode Biopori, lebih lengkapnya adalah Pelatihan Pengelolaan Sampah Skala Rumah Tangga dengan Metode Biopori. Dan hari ini sasarannya adalah Forum Bank Sampah Cokrodiningratan. Kegiatan Pelatihan ini menggunakan anggaran dari BKK DAIS 2024.

 

Lurah Cokrodiningratan menekankan kepada para Pengurus Bank Sampah yang nantinya akan melaksanakan kegiatan Pelatihan di wilayah RW masing-masing sebagai berikut:
1. Peserta Pelatihan
Peserta Pelatihan diharapkan melibatkan Ketua RW, Ketua RT, PKK RW dan PKK RT di wilayah masing-masing RW. Untuk apa, agar para pemangku wilayah mengerti dan memahami bahwa Pemerintah Kota tidak diam saja. Ada solusi untuk permasalahan sampah yang jadi polemik akhir-akhir ini. Tinggal apakah kebijakan Pelatihan ini bisa digalakkan dan direplikasi tidak di wilayah panjenengan semua. Selain itu keberadaan pemangku wilayah nantinya juga untuk menentukan lokasi dimana titik-titik biopori sejumlah minimal 54 titik akan dipasang, saya bilang minimal karena tidak menutup kemungkinan jumlah di sebuah RW bisa bertambah jika ada RW yang tidak sanggup untuk menyediakan lokasi pemasangan Biopori.
2. Kemauan dan keinginan untuk memanfaatkan Biopori
Setelah 648 titik biopori yang tersebar di masing-masing RW se-Cokrodiningratan selesai terpasang, yang tersisa sekarang adalah kemauan dan keinginan serta motivasi dari panjenengan semua untuk bisa mengajak warga di wilayah masing-masing agar memanfaatkan Biopori tersebut sebagai Media Pembuatan Kompos Skala RT. Jangan khawatir sebagai penyemangat, Bank Sampah Induk Kota Yogyakarta akan membeli kompos hasil olahan dari sampah RT melalui metode biopori ini sebesar Rp 500,-/kg. Semoga ini bisa menjadikan motivasi bagi para peserta pelatihan pembuatan kompos metode Biopori.

Semoga Pelatihan ini bisa berjalan sukses dan mendatangkan berkah bagi semua peserta dan warga sekitarnya.