COKRO JUARA! Pelatihan Pembuatan Kompos Metode Biopori Hari ke-6 di Bank Sampah Tentrem V RW 05 Cokrodiningratan
Cokrodiningratan - Berlokasi di RTH RT 22 RW 05 Cokrodiningratan, pada hari Sabtu, 11 Mei 2024, Kelurahan Cokrodiningratan mengadakan kegiatan Pelatihan Pembuatan Kompos melalui Pengelolaan Sampah Organik Skala Rumah Tangga dengan Metode Biopori. Kegiatan ini merupakan rangkaian Kegiatan Pelatihan Pembuatan Kompos dengan menggunakan anggaran BKK DAIS 2024 dan telah menginjak hari ke-6 dari 12 hari kegiatan pelatihan yang akan dilaksanakan di Bulan Mei 2024 ini.
Pelatihan Pembuatan Kompos melalui Pengelolaan Sampah Organik Skala Rumah Tangga dengan Metode Biopori ini dipimpin langsung oleh Lurah Cokrodiningratan dan dihadiri oleh peserta dari Ketua RW dan Ketua RT se RW 05 serta nasabah Bank Sampah Tentrem V RW 05 dan warga dari RW 05 Cokrodiningratan.
Lurah Cokrodiningratan, Andityo Bagus Baskoro, ST., M.Eng., menyampaikan bahwa ada sejumlah tantangan pengelolaan persampahan di Kota Yogyakarta yaitu: keterbatasan lahan di wilayah Kota Yogyakarta yang hanya memiliki luas wilayah 32,8 km2 menjadikan sangat sulit dalam penyediaan lokasi pembuangan sampah. Selain itu adanya keterbatasan dalam fasilitas pengumpul dan pengangkutan sampah yang terpilah. Disamping itu adanya pembuangan sampah dari luar Kota Yogyakarta yang menyerbu lokasi fasilitas pengumpulan sampah (TPS/Depo) di Kota Yogyakarta. Serta masyarakat Kota Yogyakarta sebagian besar masih belum berperilaku 3R dalam pengelolaan sampah rumah tangga.
Koespilah sebagai salah satu narasumber dari Forum Bank Sampah Kota Yogyakarta menyampaikan bahwa menurut Pasal 12 Ayat 1 UU 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah menyampaikan bahwa Setiap orang dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga wajib mengurangi dan menangani sampah dengan cara yang berwawasan lingkungan. Sampah Rumah Tangga dibedakan menjadi 4, yaitu Sampah Anorganik, Sampah Organik, Sampah B3 dan Residu.
Tri Yulianto dalam paparannya menyampaikan bahwa salah satu solusi untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga yaitu melalui Pelatihan Pembuatan Kompos dengan Metode Biopori. Penggunaan Biopori sebagai Tempat Pengomposan caranya adalah sebagai berikut:
- Masukan sampah organik ( sisa dapur, ) ke dalam Biopori.
- Apabila sampah cukup banyak dapat didorong dengan tongkat tumpul, tetapi tidak boleh terlalu padat karena akan mengganggu proses peresapan air ke samping.
- Kedalaman 100 cm dan diameter 10 cm dapat menampung 7,8 L sampah. Sampah dapur dapat menjadi kompos dalam jangka waktu 15-30 hari, sementara sampah kebun berupa daun dan ranting bisa menjadi kompos dalam waktu 2-3 bulan.
- Kompos yang sudah jadi dapat diambil dengan alat bor atau bantuan sendok semen.
Acara kemudian dilanjutkan dengan praktek penanaman biopori yang dilakukan oleh salah satu narasumber dengan peserta pelatihan.