COKRO JUARA! Pelatihan Pembuatan Kompos Metode Biopori Hari ke-8 di BS Guyup Rukun, BS Arto Moro dan BS Sejahtera RW 06 Cokrodiningratan

Cokrodiningratan - Bertempat di Balai Anjangsih RW 06 Cokrodiningratan, Senin, 13 Mei 2024, Kelurahan Cokrodiningratan mengadakan Pelatihan Pengolahan Kompos melalui Pengelolaan Sampah Skala Rumah Tangga dengan Metode Biopori menggunakan anggaran BKK DAIS 2024. Kegiatan pelatihan ini menghadirkan 2 orang narasumber dari Forum Bank Sampah Kota Yogyakarta serta diikuti oleh segenap nasaban Bank Sampah Guyup Rukum RW 06, Bank Sampah Arto Moro RW 06, Bank Sampah Sejahtera RW 06 serta segenanp warga RW 06 Cokrodiningratan.

Lurah Cokrodiningratan, Andityo Bagus Baskoro, ST., M.Eng menyampaikan bahwa maksud diadakannya Pelatihan Pengolahan Kompos dengan Metode Biopori adalah dalam rangka membantu Pemerintah Kota Yogyakarta untuk menangani Permasalahan Sampah dari Hulu yaitu melalui pengurangan sampah dari sumbernya. Masyarakat diajak mengolah sampah Rumah Tangga menjadi kompos dengan menggunakan metode biopori, sebuah metode pengolahan sampah menjadi kompos yang sangat mudah dan sedikit membutuhkan perlakuan.

Sementara itu narasumber pertama Koespilah dari Forum Bank Sampah Kota yang juga Direktur dari Bank Sampah Bumi Lestari RW 10 Cokrodingratan menyampaikan bahwa pengolahan sampah khususnya sampah organik wajib dilakukan oleh semua lapisan masyarakat sesuai dengan pelaksanaan Pasal 12 UU No. 18 Tahun 2008. Jika sampah organik tidak diolah maka akan membawa dampak bagi kesehatan dan lingkungan.

Tri Yulianto dari Forum Bank Sampah Kota Yogyakarta yang juga Ketua Forum Bank Sampah Cokrodiningratan menyampaikan bahwa metode biopori adalah metode alternatif untuk mengolah sampah organik dan meresapkan air ke dalam tanah. Sampah yang di masukan kedalam lubang akan memancing fauna fauna didalam tanah untuk melakukan proses dekomposisi atau penguraian sampah organik. Metode biopori sendiri ditemukan oleh Dr. KAMIR RAZIUDIN BRATA, seorang peneliti dan dosen ilmu tanah dan sumber daya lahan di Institut Pertanian Bogor. 

Setelah mendapatkan teori terkait sampah organik dan teori biopori maka dilanjutkan praktek pemasangan biopori di sekitar tempat pelaksanaan kegiatan Pelatihan.