Forum Grup Discussion (FGD) Kepariwisataan oleh LPPM Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Cokrodiningratan - Pada hari Sabtu dan Minggu, 8 dan 9 Juni 2024 bertempat di SDN Jetis 2, RT 25 RW 05, Kp. Jetisharjo, Kelurahan Cokrodiningratan, Kemantren Jetis, Kota Yogyakarta, Tim Dosen Pengabdian Masyarakat beserta Mahasiswa Departemen Arsitek Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta mengadakan kegiatan Focus Grup Discussion (FGD) menggunakan Teknik Pemetaan dalam rangka mendukung perencanaan kepariwisataan di wilayah sepanjang Sungai Code di Kelurahan Cokrodiningratan.  

Acara ini mengundang segenap Tokoh Masyarakat yang memahami dan mengerti terkait dengan potensi pariwisata yang ada di Kelurahan Cokrodiningratan khususnya potensi wisata di wilayah sepanjang Sungai Code Kelurahan Cokrodiningratan. Acara FGD Kepariwisataan ini dihadiri oleh Ketua Pemetri Code Bp. Totok Pratopo, Ketua Pokdarwis Cokrodiningratan sekaligus Ketua LPMK Cokrodiningratan Bp. Margono serta Ketua Kampung Wisata Cokrodiningratan Ibu Ambar.

Selain tokoh lembaga masyarakat tersebut hadir juga para Ketua RW seperti Ketua RW 11, Ibu Sutiyem dan Ketua RW 10, Bp. Sumiyo serta Ibu Ketua PKK RW 08, Ibu Andi Septiani yang juga menjabat sebagai Ketua RT 37 RW 08 Cokrodiningratan. Selain itu acara ini juga dihadiri oleh Ketua Kampung Jetisharjo, Bp. Nandari Budhi Prasetya serta penggiat UMKM kerajinan sulam RW 08, Ibu Tanti. Ada juga Ketua RT 56 RW 11 Bp. Pipin Rukmanto dan Ketua RT 32 RW 07 Bp. Maya.

Koordinator Tim Dosen Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Ibu Dr. Catharina Dwi Astuti Depari, ST., M.T. dalam sambutannya menyampaikan bahwa, latar belakang dari kegiatan FGD ini bermula dari sebuah Surat Permohonan dari Ketua Pemetri Code, Bp. Totok Pratopo kepada LPPM Universitas Atma Jaya Yogyakarta agar bisa dilaksanakan kegiatan pemetaan potensi kepariwisataan yang ada di pinggir Sungai Code yang masuk di wilayah Kelurahan Cokrodiningratan. Untuk menjawab surat tersebut, maka LPPM Universitas Atma Jaya Yogyakarta membentuk tim yang terdiri dari Dosen yaitu Ibu Dr. Catharina Dwi Astuti Depari, ST., M.T., Ibu Dr. Emilia Tricia H. S.T., M.T. dan Bp. Ir. Y.P. Suhodo T, M.T., serta melibatkan Mahasiswa yaitu Selina, Abel, Alden, Titis, Selig, dan Yoshua yang semuanya berasal dari Departemen Arsitektur Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Lurah Cokrodiningratan, Andityo Bagus Baskoro, S.T., M.Eng., dalam sambutannya menyampaikan bahwa keberadaan Kelurahan Cokrodiningratan yang merupakan bagian dari Kawasan Sumbu Filosofi (KSF) Yogyakarta yang dengan sah diterima sepenuhnya tanpa sanggahan menjadi Warisan Budaya Dunia sesuai dokumen penetapan WHC 2345.COM 8B. 39 tanggal 18 September 2023 menjadikan Kelurahan Cokrodiningratan menjadi sebuah Kelurahan yang "seksi" untuk dijadikan sebagai lokus sebuah penelitian maupun pengabdian masyarakat. Selain itu keberadaan Sungai Code yang mengalir di dekat Kawasan Sumbu Filosofis juga tidak kalah pentingnya bagi perekonomian warga Kelurahan Cokrodiningratan.

Oleh sebab itu harapannya keberadaan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Atma Jaya Yogyakarta nantinya tidak hanya berkutat dengan potensi wisata yang ada di Sungai Code saja, harapannya potensi wisata lainnya yang ada di wilayah Kelurahan Cokrodiningratan juga bisa ikut dipetakan serta turut bisa dikembangkan. Selain itu agar hasil output dari penelitian dan pengabdian masyarakat Universitas Atma Jaya Yogyakarta bisa dikembangkan menjadi sebuah Master Plan Kepariwisataan Kelurahan Cokrodiningratan yang bisa dipakai dalam rangka mengembangkan Desa Wisata Cokrodiningratan atau lebih dikenal dengan sebutan KASANINGRAT (Kampung Wisata Cokrodiningratan)