COKRO JUARA! Pelatihan Tabulampot Kelurahan Cokrodiningratan Tahun 2024

Cokrodiningratan - Pada hari Selasa dan Rabu, 20 dan 21 Agustus 2024 bertempat di Pendopo Kantor Kelurahan Cokrodiningratan, Kelurahan Cokrodiningratan mengadakan Kegiatan Pelatihan Tabulampot (Tanaman Buah dalam Pot) di Kelurahan Cokrodiningratan Kemantren Jetis Kota Yogyakarta Tahun 2024.

Kegiatan ini menghadirkan Gapoktan dan UMKM dari RW se-Kelurahan Cokrodiningratan dengan Narasumber yaitu Eka Yulianta yang lebih dikenal sebagai Ketua Asosiasi Tabulampot Kota Yogyakarta dan Tri Yulianto sebagai seorang praktisi tanaman dan pengomposan.

Lurah Cokrodiningratan, Andityo Bagus Baskoro, ST., M.Eng., dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pelatihan Tabulampot (Tanaman Buah dalam Pot) ini merupakan salah satu langkah nyata yang diinisiasi oleh kelurahan sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya di bidang ketahanan pangan dan penghijauan lingkungan di wilayah Kelurahan Cokrodiningratan.

Andityo Bagus Baskoro, ST., M.Eng, sangat mengapresiasi antusiasme yang ditunjukkan oleh warga Cokrodiningratan dalam mengikuti kegiatan pelatihan ini. Tabulampot bukan hanya sebuah teknik bercocok tanam, namun juga merupakan solusi bagi masyarakat perkotaan yang memiliki lahan terbatas tetapi tetap ingin menikmati hasil buah yang segar dari kebun sendiri. Selain itu, metode ini juga mendukung upaya penghijauan lingkungan, yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem di daerah kita.

Lurah Cokrodiningratan berharap pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teknis mengenai cara menanam dan merawat tanaman buah dalam pot, tetapi juga dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berinovasi dalam memanfaatkan lahan yang ada di sekitar kita. Saya percaya, dengan semangat kebersamaan dan gotong royong, kita bisa membawa Kelurahan Cokrodiningratan menjadi lebih hijau, sehat, dan mandiri dalam hal pangan serta bisa meningkatkan pemberdayaan dan perekonomian warga dengan aneka produk olahan dari tabulampot tersebut.

Eka Yulianta sebagai narasumber dalam pelatihan tersebut menyampaikan bahwa Pelatihan Tabulampot adalah sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan produktivitas pertanian khususnya pertanian buah di lingkungan perkotaan. Pemilihan Buah Sawo untuk dijadikan Tabulampot (Tanaman Buah dalam Pot) memiliki beberapa kelebihan diantaranya adalah:

  1. Tahan terhadap Berbagai Kondisi Lingkungan: Sawo adalah tanaman yang relatif mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Ini membuatnya cocok untuk dijadikan tabulampot di berbagai tempat.

  2. Ukuran Pohon yang Kompak: Tanaman sawo dapat tumbuh dengan baik di dalam pot dan tetap menghasilkan buah yang berkualitas, meskipun ukurannya lebih kecil dibandingkan jika ditanam langsung di tanah.

  3. Perawatan Mudah: Sawo tidak memerlukan perawatan yang rumit. Tanaman ini cukup tahan terhadap hama dan penyakit, sehingga memudahkan para penghobi tabulampot yang mungkin baru belajar.

  4. Masa Berbuah yang Cukup Cepat: Dalam kondisi perawatan yang baik, sawo bisa mulai berbuah dalam waktu 3-5 tahun setelah penanaman. Ini relatif cepat untuk sebuah tanaman buah.

  5. Buah Bernutrisi dan Populer: Buah sawo memiliki rasa manis dan kandungan nutrisi yang baik, seperti serat, vitamin C, dan kalium. Ini membuatnya menjadi pilihan populer bagi mereka yang ingin menikmati buah segar dari kebun sendiri.

  6. Estetika dan Manfaat Lingkungan: Selain menghasilkan buah, pohon sawo juga memiliki nilai estetika yang tinggi dengan daun hijau yang lebat. Menanam sawo dalam pot juga membantu penghijauan lingkungan dan dapat berfungsi sebagai tanaman hias.

  7. Berbuah Sepanjang Tahun: Sawo termasuk tanaman yang dapat berbuah sepanjang tahun jika perawatannya dilakukan dengan baik. Ini memberikan manfaat tambahan bagi para petani atau penghobi yang menginginkan produksi buah secara kontinu.

Sementara itu Tri Yulianto, menyampaikan bahwa selain kelebihannya di atas, Buah Sawo memiliki produk turunan yang memiliki nilai tambah tinggi sebagai berikut:

  1. Sawo Kering: Sawo dapat dikeringkan menjadi buah kering dengan cara dijemur atau menggunakan oven pengering. Buah sawo kering dapat menjadi camilan sehat yang kaya akan serat.

  2. Selai Sawo: Selai sawo adalah produk olahan yang populer. Buah sawo yang matang dihaluskan dan dimasak dengan gula hingga mencapai konsistensi yang diinginkan. Selai ini bisa digunakan sebagai olesan roti atau sebagai isian kue.

  3. Dodol Sawo: Dodol sawo adalah salah satu variasi dodol tradisional yang dibuat dari campuran buah sawo, tepung ketan, santan, dan gula. Rasa manis dan aroma khas sawo menjadikan dodol ini unik dan menarik.

  4. Jus Sawo: Jus sawo adalah minuman segar yang mudah dibuat dan memiliki rasa manis alami. Jus ini juga kaya akan vitamin C dan serat, baik untuk pencernaan.

  5. Es Krim Sawo: Sawo dapat diolah menjadi es krim dengan mencampurkannya dengan susu, gula, dan bahan es krim lainnya. Es krim sawo memiliki rasa yang khas dan bisa menjadi pilihan dessert yang berbeda.

  6. Sirup Sawo: Sirup sawo dibuat dengan cara mengekstraksi sari buah sawo dan mencampurkannya dengan gula untuk menghasilkan sirup manis. Sirup ini dapat digunakan sebagai campuran minuman atau bahan untuk membuat dessert.

  7. Keripik Sawo: Sawo juga bisa diolah menjadi keripik dengan cara diiris tipis dan digoreng atau dikeringkan. Keripik sawo ini menjadi camilan yang unik dengan rasa manis alami.

  8. Puding Sawo: Puding sawo dibuat dengan mencampurkan sari buah sawo ke dalam adonan puding. Puding ini memiliki tekstur lembut dan rasa manis yang khas.

  9. Masker Wajah dari Sawo: Selain untuk konsumsi, sawo juga dapat diolah menjadi masker wajah alami. Daging buah sawo yang matang dihaluskan dan digunakan sebagai masker untuk melembapkan dan menutrisi kulit.

  10. Minuman Fermentasi (Wine Sawo): Sawo dapat difermentasi untuk menghasilkan minuman beralkohol seperti wine. Proses fermentasi ini memanfaatkan gula alami dalam sawo untuk menghasilkan rasa yang unik.

Produk-produk turunan ini tidak hanya memperpanjang umur simpan buah sawo, namun juga bisa meningkatkan nilai ekonomisnya dan menjadikannya sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. 

Di akhir acara dibagikan paket percontohan pelatihan Tabulampot Sawo bagi 30 orang peserta Pelatihan.