Kelurahan Cokrodiningratan Gelar Kirab Budaya, Arak Gunungan 1000 Apem dan Lemper
Cokrodiningratan - Bertepatan dengan penanggalan jawa Minggu Legi, 26 Sapar 1958 atau penanggalan Masehi, Minggu, 1 September 2024 bertempat di Lapangan Baru RW 11 Gondolayu Lor, Kp. Cokrokusuman, Kelurahan Cokrodiningratan, Kemantren Jetis, Kota Yogyakarta, Kelurahan Cokrodingratan bekerjasama dengan Panitia Kirab Budaya Saparan Gunungan 1000 Apem dan Lemper.
Acara ini dihadiri oleh Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Mantri Pamong Praja Jetis, Kapolsek Jetis, Danramil Jetis, Kepala KUA Jetis, Lurah Cokrodiningratan serta Tenaga Medis dari Puskesmas Jetis serta dihadiri oleh Tokoh Masyarakat dan Tokoh Lintas Agama se-Kelurahan Cokrodiningratan.
Menurut Kepala Bidang Adat, Tradisi, Lembaga Budaya dan Seni Dinas Kebudayaan Kota Jogja Tri Sotya Atmi mengapresiasi warga Kampung Gondolayu Lor. Sebab program dan kegiatan terkait pelestarian adat dan tradisi bisa dilaksanakan di masyarakat, khususnya di Kota Jogja. Dengan tujuan untuk pelestarian nilai-nilai budaya.
Tri Sotya Atmi menegaskan, Gondolayu Lor sebagai salah satu Kampung Budaya bagian dari Kelurahan Budaya Cokrodiningaratan ini, setiap event kebudayaan seperti ini diharapakan dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat serta memperkenalkan potensi yang dimiliki. "Harapan kami kegiatan ini tidak hanya berhenti pada kirab ini saja, tetapi ke depannya ada pengaruh atau efek yang akan mendatangkan perekonomian di daerah ini,” katanya.
Menurut Ketua Panitia Panitia Kirab Budaya Saparan Gunungan 1000 Apem dan Lemper, sekaligus Ketua Takmir Masjid Baitul Hikmah Gondolayu Lor, Muhammad Makhrus, menyampaikan bahwa acara kirab budaya Shafaran diikuti sebanyak 650 orang, mencakup suluruh warga Kalurahan Cokrodiningratan Kota Yogyakarta dan sekitarnya. "Mereka yang ikut kirab terdiri 22 kelompok seni dan budaya yang ada di Kalurahan Cokrodiningratan, Yogya. Kegiatan kirab budaya Shafaran yang start-finish dihelat di lapangan baru Gondolayu Lor ini, rutin digelar setiap tahun sekali. Pelaksanaan kirab tahun 2024 yang menempuh jarak sekitar 4 km tersebut merupakan yang ke-8".
Setelah prosesi kirab budaya selesai dilakukan, maka rombongan pembawa Gunungan Apem, Lemper dan Hasil Bumi kembali ke Lapangan Babrik Gondolayu Lor dalam rangka prosesi selanjutnya yaitu untuk diperebutkan oleh warga masyarakat yang mengikuti kirab dan warga sekitarnya.