Rakor Kampung Tangguh Bencana (KTB) se-Kelurahan Cokrodiningratan

Cokrodiningratan - Pada hari Selasa, 29 Oktober 2024, bertempat di Aula Kantor Kelurahan Cokrodiningratan, dilaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) Kampung Tangguh Bencana (KTB) se-Kelurahan Cokrodiningratan.

Hadir dalam kegiatan tersebut adalah Ketua Kampung Tangguh Bencana (KTB) dari 3 Kampung se-Kelurahan Cokrodiningratan yaitu KTB Cokrodiningratan, KTB Jetisharjo dan KTB Cokrokusuman beserta jajaran pengurusnya.

Sementara itu dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta hadir sebagai narasumber adalah Ir. Junareka Dewanto dan Bimo Prasetyadi, S.P. Lurah Cokrodiningratan, Andityo Bagus Baskoro, ST., M.Eng., dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh tim dan warga yang telah berperan aktif dalam membangun kesiapsiagaan bencana di wilayah Cokrodiningratan.

Kampung Tangguh Bencana adalah bagian penting dari upaya kita dalam mewujudkan masyarakat yang tangguh dan mandiri dalam menghadapi segala bentuk bencana. Seperti kita ketahui, Yogyakarta memiliki potensi risiko bencana seperti gempa bumi, banjir, dan kebakaran. Oleh karena itu, perencanaan, koordinasi, dan kesiapsiagaan sejak dini sangat diperlukan agar kita mampu merespons dengan cepat dan tepat ketika terjadi bencana.

Melalui rapat koordinasi ini, saya berharap kita dapat menyusun strategi dan langkah konkret untuk memperkuat koordinasi di tingkat kampung, RT, dan RW. Penting bagi kita untuk memastikan bahwa setiap warga tahu apa yang harus dilakukan dalam situasi darurat, mulai dari jalur evakuasi, titik kumpul, hingga penggunaan peralatan kebencanaan.

Sementara itu, Ir. Junareka Dewanto sebagai narasumber dari BPBD Kota Yogyakarta menyampaikan bahwa Kampung Tangguh Bencana seharusnya merupakan Kampung yang memiliki kapasitas untuk mengenali potensi bencana, mengurangi potensi bencana serta mampu mengorganisasi semua elemen dalam masyarakat untuk turut serta berpartisipasi dalam kebencanaan.

Mengapa dibentuk Kampung Tangguh Bencana, Oleh karena pada dasarnya semua Bencana pada dasarnya bersifat lokal. Oleh sebab itu kesiapsiagaan dimulai dari setiap individu/kelompok masyarakat. Manfaat dari KTB adalah memperkuat ketahanan daerah dalam menghadapi bencana.